Singapore, boleh lah jalan-jalan walau cuman dua jam saja

waduh ini blog sudah mulai banyak sarang laba-laba nya, mohon maaf kalo konten nya jarang di isi. maklum orang-orangan.

mungkin pada tulisan ini saya akan sedikit Throwback kebelakang tepat nya tentang perjalanan saya mengunjungi negara termahal di Asia yang bernama Singapore pada bulan juni 2017.

Wahhh banyak uang nih jalan-jalan terus?

saya terbang dari Tomsk, Rusia dengan berat hati harus berpisah sementara dengan istri karena visa sudah habis (90hari). jadi sebenar nya perjalanan ini adalah perjalan pulang dan gak sangat spesial bagi saya, karena harus pergi sendirian dan nabung lagi buat balik ke Rusia. jadi perjalanan ke Singapore ini hanya menjadi obat pelipur lara.
kasian juga, coba ceritain dong perjalanan nya?

pagi itu saya ditemani istri jam 5 Shubuh menuju Bogashevo Airport, Tomsk dengan penuh rasa sedih dan tidak antusias. selama di Bandara obrolan yang kami bicarakana adalah prihal rencana perjalanan kami untuk mengunjungi Bali pada bulan Desember 2017 (batal). tibalah dua jam sebelum penerbangan (check in) kami memeluk erat satu sama lain, mengucapkan kalimat indah berikut dengan motivasi dan mencium satu sama lain (gak bakal ada yang sewot). walau berat hati namun sejujur nya saya sangat percaya pada istri saya, dia orang baik dan saya harus menjaga kepercayaan istri saya.

terus mana Singapore nya?

rute perjalanan cukup panjang, yaitu Tomsk, Moscow, Doha, Singapore dan berakhir di Soekarno Hatta. memakan waktu kurang lebih satu hari penuh. transit di Moscow (4 jam), di Doha (2 jam), di Singapore (6jam). dari Tomsk menuju Moscow saya menggunakan pesawat Ural Airlines kalo untuk masalah spesifikasi ya kurang lebih gak jauh beda dengan S7 yang punya kelebihan dikasih makan dan minuman gratis aja, selebih nya ya seperti Air Asia dan kawan-kawan.

di Moscow tidak ada banyak kegiatan yang dilakukan, hanya mondar mandir keluar masuk bandara. terlebih saya masih mengingat beberapa kenangan buruk di kota ini. namun kenangan manis pun tercipta kala memasuki pesawat Qatar Airways saat akan menuju Doha. dalam hati saya ingin berkata.

"anjing, ini pesawat apa kapal. keren banget, kelas bisnis nya megah banget dan kelas ekonomi nya masih jauh lebih baik dibandingkan S7, Ural Airlines, Air Asia ataupun bus Damri"

seumur hidup baru kali ini saya dapet penerbangan, yang ada apa itu sebutan keren nya Onyx One ya betul ya gak salah ya? ituloh layar yang mirip tablet bisa buat nonton film, baca Ebook, denger musik dan yang keren adalah melihat situasi dan kondisi badan pesawat pada saat cus penerbangan. ini orang gila yang buat nya. 

dasar orang kampung gitu aja sembringah, terus Singapore nya mana?

selama perjalanan jujur dalam hati saya tidak mau turun dari pesawat karena fasilitas yang disajikan itu sangat keren sekali, makanan dan minuman yang berkelas, perangkat tidur seperti penutup mata, penutup kuping dan sikat gigi, headset untuk mendengarkan musik sampai dengan Wifi (berbayar).

setiba nya di Doha, saya langsung bergerak cepat mencari gate pemberangkatan. karena sadar Bandara apa itu namanya Al Hamad ya apa Doha international Airport? ah pokok nya itu selain gede isi nya juga keren banget mulai dari kereta di dalem bandara sampai dengan ornamen yang keren. saya cuman waktu dua jam untuk transit.

kegiatan yang saya lakukan pada saat itu cuman keluar masuk smoking room, minum di keran dan jalan-jalan gak juah-jauh dari gate pemberangkatan. kasian ya.

nah pasti sekarang mau nyeritain Singaporenya ya?

perjalanan dari Doha menuju Singapore cukup berkesan, saya menjadi korban dari beberapa orang yang ingin menukar kursi nya karena mereka ingin satu deck dengan orang yang mereka sayangi. bagaimana saya harus menolak permintaan mereka kalo istri saya jauh di Rusia sementara saya menuju perjalanan pulang ke Indonesia. jujur saya gak bisa setega itu maka pada saat itu saya harus lah rela tiga kali gonta ganti nomor kursi. jujur dalam hati kesal tapi saya lebih ingat bagaimana perasaan mereka.

okey setelah perjalanan panjang melewati malam, tepat pukul 10 pagi saya pun tiba di Singapore. yang ada dalam otak saya pada saat itu adalah "Singapore Free City Tour". saya mencari kiosk tersebut namun tidak saya temukan, dan begitu saya temukan kiosk tersebut sudah terpampang tulisan "full book" dan kata petugas kalo waktu transit saya tidak akan cukup untuk tour malam juga jadi tidak bisa dibantu.

sekedar informasi Singapore Free City Tour adalah layanan bandara gratis yang memberikan fasilitas keliling kota Singapore kepada para pengunjung bandara yang memiliki waktu transit selama 6 jam atau lebih (selebih nya bisa dibaca di web). 

 asik mulai keliatan nih Singapore nya

dengan berat hati dari pada BT mondar-mandir di dalam Bandara, akhir nya saya memutuskan untuk pergi keluar secara mandiri. mulai lah saya menulis visa on arival di depan gerbang antrian imigrasi yang cukup panjang. perlu di igat cara penulisan untuk visa on arival bagi kita yang transit dan ingin keluar bandara, pada kolom tempat dimana alamat kita akan tinggal selama di Singapore, cukup dituliskan nomor penerbangan dan tujuan penerbangan saja.

ingat masuk Singapore dilarang membawa Narkoba, karena terpampang jelas pada stempel imigrasi di atas kertas pasport "hukuman mati untuk yang membawa narkoba". begitu keluar selesai di pintu imigrasi, saya bergegas menuju money changer. tidak banyak uang yang saya tukar hanya Rp. 200.000 untuk makan dan kereta dari bandara menuju itu loh apa yang patung singa itu

Merlion?

ahhh itu lah pokok nya yang patung Singa, setelah menukar uang saya bergegas megantri menuju mesin pembelian tiket kereta. pada saat memasuki giliran saya ayayayay ada banyak tujuan nya dan saya tidak tahu apa nalamat menuju patung Singa yang terkenal di seluruh dunia itu. saya pun mulai bertanya pada perempuan melayu yang berdiri dibelakang saya.

"I'am sorry miss, did you know whats the name of lion monument on Singapore" saya mengucapkan kalimat tersebut sambil mencontohkan kepala singa dengan tangan saya dongggg, sumpah gak sadar kalo si mbak tersebut senyum liat kelakuan saya

"are you Indonesia"

"yessss" sial kayak nya nih orang Indonesia

"nah mas bisa turun nanti di Raffles Place Park"

"ohhh okey okey, mbak makasih" 

sejujur nya otak saya masih pusing untuk berbicara dengan orang, niat hati mengatakan 'I'am sorry" yang terucap pasti "prasti menya" (maaf) maklum aura Rusia nya masih terbawa. perjalanan pada saat itu cukup panjang yang kurang lebih sekitar satu jam. dan luar biasa sistem perumahan di singapore tidak semerawut namun justru tidak menarik karena berjejer cukup rapih dan seperti kekurangan karya seni.

setiba nya di stasiun Raffles Place Park saya langsung keluar dan ohhh ya ada banyak teman saya para "perokok". ada lumayan banyak orang merokok di samping jalan, apakah saya ikut merokok? tentunya karena merokok di sembarang tempat di Singapore itu sangat berbahaya, kalo nekat bisa kena denda yang banyak nya seberapa.

selesai merokok saya menyusuri sungai Raffles, yang bisa dibilang cantik dan rupawan walaupun air sungai nya sama seperti di Indonesia berwarna coklat. orang-orang nya pun meskipun sibuk namun tetap terlihat ramah dan baik bahkan ada seorang pedagang melemparkan senyuman kepada saya, saya yang sadar itu hanya trik marketing langsung mendekati nya dan mengatakan.

"I'am sorry sir where lion monument of Singapore?"

dia lalu menjelaskan dengan bahasa Indonesia yang agak sedikit ke melayu melayu an

"sebrang jembatan terus lurus aja ikutin jalan nanti juga keliatan kok"

saya mengucapkan terima kasih dan berjalan mengikuti arah petunjuk si bapak tadi. bagisaya Singapore sangat bersih dan nyaman namun terlalu rapih, mahal dan panas sumpah panas nya mirip-mirip lah dengan Bali. sesampai nya di Merlion Park rasanya saya ingin senyum-senyum sendiri kok bisa ya anak sopir angkot pergi ke Rusia, nikah sama orang Rusia, pulang ngunjungin Dubai dan SIngapore dulu. tapi ah ya sudahlah karena segala sesuatu sudah ada yang mengatur, kalo kita punya perut so pasti sudah di siapkan isi nya.

terus kamu ngapain aja di singapore?

pada hari itu ada cukup banyak wisatawan yang datang, berfoto foto di sekitaran merlion park yang bikin saya kaget ternyata Merlion Park tepat berada dibawah jembatan jalan. dan saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini di Indonesia cukup megah sekali rasanya. tapi sayang kegiatan saya pada saat itu cukup sederhana sekali. hanya poto-poto, melihat orang-orang yang berfoto dan lanjut jalan kaki menuju Raffles place park.

di Raffles Place Park tidak gubah nya seperti taman mesjid agung di kota Bandung, ada beberapa dekorasi alat musik yang terbuat dari stainless entah seng, beberapa taman dan juga tempat perbelanjaan yang dirasa sangat malas untuk dikunjungi. karena konon mahal katanya.

terus sesudah itu ngapain?

setelah dirasa tidak ada kegiatan lagi saya langsung lanjut jalan ke kereta untuk menuju Bandara lagi

pulang?

karena waktu yang tidak panjang, keuangan yang tidak memadai begitupun sudah dirasa sah karena saya sudah berfoto dengan patung singa yang paling terkenal se dunia itu. saya memutuskan untuk pulang. di Bandara tidak ada kegiatan yang menyenangkan hanya keliling sana-sini, melihat beberapa dekorasi yang modern, makan di KFC dan tidak beli oleh-oleh (kasian ya hahaha). 

tapi itu lah perjlanan patah hati ku di Singapore, terbelenggu dengan keuangan yang tidak banyak, harus terpisah dengan istri dan pulang ke Indonesia harus dengan kepala tegak sebagai wujud jika "aku ra po opo"  .



Comments

Popular posts from this blog

kesalahan penulisan nama pada tiket pesawat

catatan perjalanan saya menuju Russia untuk ketiga kali nya

Ketika Shalat Jumat di Tomsk, Russia